Text
Kerja dan Ekonomi Perawatan
Kerja perawatan, baik yang berbayar maupun tidak, memiliki kontribusi penting terhadap masa depan kerja yang adil, layak, dan aman. Pertumbuhan populasi, penuaan penduduk, perubahan struktur keluarga, status sekunder perempuan di pasar tenaga kerja, dan kurangnya kebijakan sosial yang mendesak tindakan dari pemerintah, pengusaha, serikat pekerja, dan warga negara terhadap pekerjaan perawatan dapat menyebabkan kekurangan layanan perawatan dan menciptakan krisis perawatan global yang signifikan. Hal ini juga berdampak pada ketidaksetaraan gender dalam dunia kerja (ILO 2018).Mayoritas pekerjaan perawatan di seluruh dunia dilakukan sebagai pekerjaan perawatan tanpa bayaran, yang sebagian besar dilakukan oleh perempuan dan anak perempuan. Perempuan di seluruh dunia mengalami beban kerja perawatan yang tidak seimbang (Coffey et al. 2020), disebabkan oleh mitos bahwa perempuan dan laki-laki secara alamiah cocok untuk melakukan aktivitas berbeda dan bahwa pembagian kerja berdasarkan gender adalah sesuatu yang alami dan adil. Ada pandangan bahwa perempuan lebih cocok untuk pekerjaan keluarga dan tanggung jawab perawatan. Pembagian kerja berdasarkan gender juga menciptakan kewajiban bagi perempuan untuk lebih mengutamakan pekerjaan perawatan daripada pekerjaan berbayar sehingga banyak perempuan terpinggirkan dari berbagai jenis pekerjaan, baik formal maupun informal (Mason 2021). Kritik utama dari feminis dalam konteks pekerjaan reproduksi sosial dan pekerjaan perawatan adalah bagaimana pekerjaan yang terkait dengan femininitas dan dilakukan oleh perempuan sering kali dihargai lebih rendah daripada yang dilakukan oleh laki-laki (Mason 2021).Terlepas dari kenyataan bahwa pekerjaan reproduksi sosial dan pekerjaan perawatan memiliki dampak luas pada struktur ekonomi di tingkat keluarga, nasional, dan global, pengakuan terhadap nilai pekerjaan ini sering diabaikan. Penelitian ILO (2023) tentang ekonomi perawatan di Indonesia menunjukkan bahwa berinvestasi dalam perawatan anak dan layanan perawatan jangka panjang dapat menciptakan hampir 10,4 juta pekerjaan pada tahun 2035, dengan hampir 4,3 juta pekerjaan langsung terkait dengan perawatan anak, hampir 4,3 juta pekerjaan langsung dalam perawatan jangka panjang, dan 1,7 juta pekerjaan tidak langsung di sektor non-perawatan. Artinya, investasi pada kebijakan perawatan dapat mengurangi kesenjangan gender dalam tingkat pekerjaan sebesar 5,5 persen perubahan, meningkatkan tingkat partisipasi kerjaan perempuan dari 49 persen pada 2019 menjadi 56,8 persen pada 2035.Kerja reproduksi sosial dan perawatan merupakan isu feminis. Tanpa perspektif feminis, peminggiran perempuan dari pasar tenaga kerja dianggap sebagai hal yang alami, padahal terkait dengan mitos gender dan struktur sosial yang diskriminatif gender. Seperti diungkapkan data dari World Bank (2022), bahwa dalam beberapa dekade terakhir, partisipasi perempuan dalam tenaga kerja di Indonesia relatif stagnan. Perempuan yang menikah dan memiliki anak adalah kelompok yang sulit untuk masuk atau bertahan di pasar tenaga kerja. Tidak hanya itu, tidak diakui sebagai pekerjaan, kerja perawatan, baik yang berbayar maupun tidak, juga menghasilkan berbagai kerentanan bagi perempuan yang terlibat di dalamnya. Maka, pengakuan terhadap nilai kerja perawatan menjadi kunci dalam menciptakan kerja yang layak dan aman untuk semua. Oleh sebab itu, kerjaan perawatan perlu dipahami dalam kerangka hak universal dan dipahami sebagai elemen pokok yang penting untuk kesejahteraan ekonomi, sosial, dan pembangunan berkelanjutan (ILO 2022). Kerangka 5R dari ILO (2022), yaitu recognize, reduce, redistribute, represent, dan reward memberikan cara bagi kita untuk memahami dan memperlakukan pekerjaan perawatan demi mendukung keadilan gender di dunia kerja. Pengakuan (recognize) berarti menyertakan pekerjaan perawatan, baik berbayar maupun tidak, dalam statistik nasional dan indikator kemajuan ekonomi. Pengakuan juga tercermin melalui penghitungan waktu dan pekerjaan perawatan tanpa bayaran, termasuk distribusinya di dalam keluarga dan masyarakat. Dalam praktiknya, pengakuan terhadap pekerjaan perawatan tercermin dalam adanya kebijakan dan investasi publik di bidang ini. Mengurangi (reduce) kerja perawatan berarti meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan teknologi yang dapat menghemat waktu dan tenaga dalam melaksanakan perawatan. Redistribusi (redistribution) bermakna bahwa penting bagi berbagai pemangku kepentingan untuk berinvestasi dalam layanan perawatan berkualitas, terjangkau, dan mudah diakses. Ini melibatkan implementasi kebijakan cuti yang responsif gender, penyediaan kebijakan keluarga
viJurnal Perempuan, Vol. 28 No. 3, Desember 2023yang mendukung, sistem perlindungan sosial yang mendukung perawatan, serta pengaturan tempat kerja yang mendukung keluarga dan perubahan norma sosial terkait perawatan. Melibatkan laki-laki dan ayah dalam kerja perawatan juga menjadi bagian integral dari upaya ini. Penghargaan (reward) mencakup menjamin pekerjaan yang layak bagi semua pekerja perawatan, termasuk di sektor ekonomi informal. Ini berdampak pada perluasan perlindungan sosial, tidak hanya untuk pekerja formal, tetapi juga bagi pekerja informal. Terakhir, representasi (representation) adalah memberikan status resmi pada pekerjaan perawatan dan pekerjaan rumah tangga. Kerangka ini membantu membentuk kebijakan dan praktik kerja yang lebih inklusif, mengakui nilai pekerjaan perawatan, dan memberikan imbalan yang setimpal.Tujuh artikel dalam JP116 mengangkat isu kerja dan ekonomi perawatan melalui pendekatan feminis yang menyoroti betapa pentingnya berbagai pihak pengampu kepentingan untuk mengakomodasi pengakuan, pengurangan, redistribusi, penghargaan, dan representasi sebagai dasar perjuangan untuk mencapai keadilan gender dalam dunia kerja. Sejumlah tulisan menyuarakan agar negara berinvestasi dalam sistem perawatan nasional dan menerapkan kebijakan yang dapat mengatasi ketidaksetaraan gender dan ekonomi dalam konteks perawatan. Hal ini termasuk keterlibatan dalam mengintervensi infrastruktur, perlindungan sosial, layanan publik, dan kesadaran akan tanggung jawab bersama terhadap pekerjaan perawatan di dalam rumah tangga yang berkeadilan gender (Abby Gina)
Tidak tersedia versi lain